Senin, 28 April 2008

Gelisah

dengan pakaian asap kendaraan yang menjadi udara nafasku
hari hari ini lebih terasa berat
mengadu ke langit pun tak mungkin
sebab bumi pada kita dititipkan
tinggal kusut dan pucatlah wajah wajah insan

burung burung penerbang meniupkan sejuknya awan
nukik jatuh kelelahan tersedak kepulan pabrik pekat
dimana lagi pengharapan melekat

dan penghuni laut ukurlah kedalaman rumahmu
katanya di dasaran kasih Tuhan bersemayam
temui dan adukan tiap keluhku
kutunggu tunggu
kabarnya kau tersesat di licinnya zat kimia peradaban

dengan pakaian guruh mesin yang menjadi penggerak kaki tanganku
dunia kian jauh dari arti hidup
teroboslah tanah hai akar akar tumbuhan
hampiri malaikat dan catat pertanyaan mereka yang kelak harus kujawab
kunanti nanti hingga datang suara:
"kenapa kau tak merunduk saja. dengan pakaian religi ngejar Ilahi"

By: SN. Mayasari H

Tangis sang pembebas

Langit bicara tak terdengar

Hati tak terjamah sayap malaikat

Mata enggan bersinar
Menelungkup dirawa rawa kegelapan
Aku telah lama berkabung
Atas kematianku sendiri

By: Dewa Agung

Sedikit Renungan

Tangis dan merana di muka Bumi....
Derita Penuh Duka Lara...

Kenapa semua itu terjadi...
Padahal yang terlihat di mata adalah maha
sempurna...
Tak ada cacat dan cela...

Kenyataan memang pahit....
Bahwa hanya hidup untuk kembali mati...

Perjuangan memang berat.......
Padahal hanyalah Cobaan belaka...

Janganlah merasa takut bencana yang melanda....
Ataupun maut menjemput jua..

Cukuplah pasrah pada Sang Penguasa...
Niscaya semua yang terjadi tidaklah sia-sia...
Hikmah yang tersembunyi dibaliknya...
Kan Menjadi renungan bagi orang-orang yang
merasa...
Bagi yang mengenal arti kebijaksanaan...

Janganlah kita mengumbar duka...
Bukan berarti senang, tertawa dan menari-nari di
atas derita.........
Tetapi rasa haru dan peduli karena cinta dan
saling berkasih sayang........

By: Hamba 4JJ

Sebuah Impian....

Aku terbang bebas..
Menari-nari di atas angkasa..
Menatap betapa kecil dan sempitnya dunia...
Menatap betapa indahnya kebebasan...

Bebaslah aku dari ketakutan yang menghantui....
Bebaslah aku dari angan-angan yang melukai....
Bebaslah aku dari keinginan-keinginan
menyesalkan..
Bebaslah aku dari kata-kata yang memusingkan... 6

Membuatku kembali ke jati diri........
Seperti bayi......
Membodoh terheran-heran.......
Tatkala melihat.......,
Tatkala mendengar.......,
Tatkala jari-jemari bergerak-gerak......,
Tatkala kaki-kakiku melangkah tanpa tahu untuk
apa dan kemana ku melangkah.....
Tatkala merasa........

Beribu-ribu ular besar bersembunyi di balik
keindahan......
Membuatku terlambat dan terjebak untuk
menghindar.....

Ketika kutiba di sebuah danau indah nan jernih di
angkasa.........
Kutahu ternyata angkasa tidak gelap gulita...
Cahaya merah jingga nan sendu tinggal di sana..

Hayal, seperti negeri dongeng saja....

Tapi ini bukanlah sekedar dongeng....

Ini adalah sebuah kenyataan yang terlihat oleh
mata yang tlah terbebas dari belenggu dunia....

By: Hamba 4JJ

manusia???

Bumi adalah ibuku.....
Angkasa adalah bapakku......
Malam adalah selimutku........
Bintang-bintang yang ........berkilauan adalah
perhiasanku........
Rintik-rintik hujan adalah tangisku.......
Purnama adalah bidadariku.......
Rumput-rumput yang bergoyang adalah
sahabatku.......

Cinta adalah alasanku....
Berkasih sayang adalah caraku.....
Ketenangan adalah keteduhanku......

Aku adalah kasat mata.....

Hanyalah sebuah Jiwa yang melayang-layang di
angkasa.....

By: Hamba 4JJ

Dimanakah Cinta..???

Di mana Cinta kau cari......

Saat kau mulai mengamati alam dan semua
kejadian....
Kau temukan bukti-bukti dan pelajaran.....

Ketika angin sepoi membelai rambutmu...
Ketika tetes hujan membasahi mukamu....
Ketika mentari menghangati kulitmu.......
Ketika bumi menjaga langkahmu......
Ketika sinar yang padang memperlihatkan
padamu...
Ketika Suara-suara yang tajam
memperdengarkan padamu.....

Maka, dimanakah sesungguhnya Cinta berada ?

Terasakan keindahan.......
Yang bercerita banyak tentang rasa.....
Yang mengacuhkan logika-logika yang pintar.....

Jikalau kau bertanya tentang Cinta
Tanyakanlah pada cermin di dinding....
Maka kau akan tahu Cinta yang kau cari......



By: Hamba 4JJ

Keabadian???

Suka menjadi Duka...
Tawa menjadi Tangis...
Cinta menjadi Benci...
Amarah menjadi Kasih Sayang.......

Sungguh, betapa manusia terombang-
ambing di dalam perasaannya sendiri..

Adakah Suka sepanjang masa??
atau.. Tawa sepanjang masa??

Semua rasa yang ada sesungguhnya tidak
abadi......

Semua hanyalah semu belaka...
Dan akan tetap begitu.....

Janganlah menjadi awan yang terombang-
ambing melintas langit tanpa batas...

Tapi jadilah langit yang diam menatap awan-
awan yang bergerak melintasinya.......

Sesungguhnya kelemahan manusia adalah
ketidaksadaran.......

Dimana manusia hidup di dalam permainan
yang tercipta dari pikirannya sendiri...,,,,
Dengan tidak sadar.......

Selalu terkait dengan hukum-hukum Alam..
Tanpa seorang-pun bisa mengubah
ataupun mengingkari...

Maka beruntunglah manusia yang sadar
akan dirinya......
Merasa bahwa alam itu ada......
Merasa bahwa ia sendiri ada...,,
Merasa bahwa ia hidup......... 5

Sehingga ia bisa mendefinisikan arti
kehidupan tanpa kata-kata.....

Merasa bahwa ia hanyalah sebuah wayang,
dan bukan Sang Dalang......

Sesungguhnya hanya ada satu kekuatan
abadi yang terus menerus digunakan oleh
manusia tanpa mereka menyadarinya....

Manusia slalu saja terombang-ambing
dalam dunia yang sebenarnya tercipta dari
kekuatan tanpa batas....,,,
Yang mereka gunakan sendiri.....

Padahal memahami diri sendiri adalah
jawabnya.......!!!

By: Hamba 4JJ

Tentang Cinta

Pernahkah Kau membayangkan bagaimana aroma
Cinta?...

Apakah itu Cinta??
Tak seorangpun bisa mendefinisikan arti Cinta..

Sebab Cinta bukanlah kata-kata...

Cinta layaknya anggur yang dengan mencium
aromanya saja kan membuatmu mabuk
kepayang...
Apalagi meminumnya....

Terayun-ayun dalam alunan nada Asmara...

Tatkala Cinta menusuk kalbu...
Cinta kan menguasai jiwa......
Mengendalikan hidup dan berkuasa atasnya.........
Bahkan membuatmu tak tahu lagi siapa dirimu..

Dan kau tak mampu menolaknya.....
Bahkan seribu Iblis-pun tak kan sanggup menahan
Kekuatan Cinta......

Sebab Cinta ini bukanlah cinta biasa...
( nb: sory loh mbak siti nurhaliza, sedikit ngutip
kata2 dari lagunya)

Ketika Cinta memendam rasa.......

Cinta menyebarkan aroma wangi ke seantero
dunia...

Sesungguhnya engkau tahu bahwa....
Cinta adalah rahasia.......!!



By: Hamba 4JJ

Kosong

Sesungguhnya isi adalah kekosongan

Dan kekosongan adalah isi

Tidak ada sejengkalpun alam semesta ini yang berisi

Semesta adalah kekosongan

Kekosongan yang menipu

Seolah-olah penuh berisi materi kehidupan

Materi kehidupan tidak lain hanyalah

Kekosongan yang saling berinteraksi dengan kekosongan itu sendiri

Interaksi saling terkait yang menciptakan

Ilusi kehidupan semu alam raya

Sang Cinta berada di mana-mana

Menyusup dan menjelma

di dalam Kekosongan

alam hayalNya sendiri…….

Sesungguhnya….

Sang Cinta adalah aku

Sang Cinta adalah kamu

Sang Cinta adalah dia

Sang Cinta adalah mereka

Sang Cinta adalah alam semesta

Sang Cinta adalah semuanya

Aku adalah kamu

Kamu adalah aku

Tidak ada beda antara aku dan kamu

Aku dan kamu hanyalah kekosongan

Yang melayang-layang di dalam Diri Sang Cinta

Sesungguhnya segala kekosongan yang seolah-olah berisi ini

Hanya bisa terwujud di dalam Diri Sang Cinta

Sang Cinta adalah satu-satunya yang Ada

Segala sesuatu selain Sang Cinta hanyalah kekosongan

Kekosongan yang seolah-olah penuh berisi……

DIRI SEJATI

Perintah dan larangan

Bukanlah kewajiban

Perintah bukanlah karena harus

Perintah adalah jalan

Larangan bukanlah karena tidak boleh

Larangan adalah jalan

Jalan untuk menghilangkan kesadaran kerdil

Jalan untuk kembali kepada Maha Kesadaran 3

Satu-satunya jalan…..

Untuk kembali ke Jati Diri yang sebenarnya

Sadarilah…

Pahamilah…

Kenalilah…

Siapa dirimu…

Sebenarnya…

KENIKMATAN KALBU TAK TERUKUR

Dulu utusanMu pernah berkata
saat-saat terdekat seorang pecintaMu denganMu
adalah pada saat dia bersujud

tapi sayang...
aku bukanlah seorang malaikat perkasa
yang memiliki kemampuan dan waktu tanpa batas

aku hanyalah seorang manusia biasa yang lemah tak berdaya
yang penuh dengan keterbatasan dan harus menjalani kehidupan fana setiap hari

karena itu Wahai Kekasih...
pabila ku mati nanti..
tak perlu Kau beri aku SurgaMu

cukup Kau ijinkan saja aku untuk
sujud sepanjang masa

untuk mencium dan membasuh kakiMu
dengan air mata cinta ini

karena dalam hidup ini
cuma satu yang kumau

untuk selalu dekat denganMu...
dan tak terpisahkan...

selama-lamanya...

Kamis, 24 April 2008

Menemukanmu

Aku belum bisa memandangMu
karena sinarMu silau di mataku
karena senyumMu terlalu agung untuk wujudku
aku memerlukan waktu

Dulu aku sering jatuh cinta
berlayar dari pelabuhan ke pelabuhan
untuk akhirnya meringkuk dalam kekecewaan
ternyata itu bukan cinta
hanya balutan keinginan dan nafsu

Jalan setapak menuju sebuah danau yang masih berkabut
kulalui ketika ayam belum mulai berkokok
untuk menemukan sosokMu

berselendang putih menikmati kehangatan sepertiga malam
Merinding aku menyadari
ini bukan keinginan atau nafsu

aku ingin mengakhiri petualanganku
benarkah begitu saja petualangan ini berakhir...
aku tidak tahu......

biarlah masa depan menjadi selembar pernyataan
bahwa aku ingin benar2 mengakhirinya
melabuhkan jangkarku di pelabuhanMu
untuk meninggalkan masa lalu
mengolah bumi
menanam kasih
menyiangi ego
mendayung di danau tempat Engkau mandi
membangun rumah beratap langit di tepinya
bersamaMu.....................

By: trielby
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=403362&page=5

Seberang

Kau bilang
kau sudah sampai di seberang
dan perahumu akan kau buang

Aku bilang
perahu akan tetap kusimpan
karena seberang yang ini hanya khayalan
masih ada seberang di seberangnya seberang
Pabila semua perahu dibuang
kasihan yang dibelakang
seberang khayalan inipun belum mereka rasakan

Pabila kau merasa sampai di seberang
sungguh kau adalah orang pilihan
walau yang bisa mengerti tidak semua orang

tapi kumohon jangan anggap itu sebagai sebuah kebenaran
karena seberang yang nyata masih dalam pencarian

(sebuah puisi untuk Al-Hallaj, Syekh Siti Jenar, Saut Situmorang, Jalaluddin Rumi, dan yang sejenis)

By:
http://amienstein.tripod.com/id7.html

Ketika satu tambah satu tidak sama dengan dua

Pramudya tertawa dalam film dokumenter berjudul Terlena
tidak butuh lagi tuhan dan agama katanya
dan stasiun TV pun tidak ada yang mau menyiarkannya
masyarakat belum bisa menerima
alasan pragmatis yg bikin seorang idealis membeliakkan mata

Dulu Gus Dur lebih senang tinggal di istana
karena Ciganjur seperti penjara katanya
sholat lima waktu tak ada henti2nya
dan di istana tidak sholat pun tidak apa2

Kalau Cak Nur atau Frans Magnis ditanya
apakah fungsi agama bagi mereka
kalau mereka jujur menjawabnya
mayoritas kuping pasti merah karenanya
Lho.... kok bisa...?
bisa saja
karena kita masih ada di dunia
dimana idealisme dan realita sering berada di ruang berbeda

Lho...apakah pikiran dan tindakan org2 bijak tidak sama..?
kalau itu jangan ditanya
justru karena bijak mereka tidak bicara apa adanya
atau bisa juga takut kehilangan muka dan pengikut setia

Kau pikir kenapa Umar bin Khatab mau sholat di luar gereja ketika dia tahu bahwa sang pastor memperbolehkan sholat di dalamnya...?

Kau pikir kenapa Mahatma lebih memilih haus, lapar dan terhujat di rumah seorang muslim sedangkan kalau dia mau bisa disanjung2 di luar sana...?

Kau pikir kenapa Syekh Siti Jenar dipenggal kepalanya...?
Kau pikir kenapa Yitzhak Rabin tergeletak di ujung peluru oleh salah satu di antara kaumnya...?

waduh Pak...Pak.....
kenapa menanyakan itu pada saya
malam ini saja, saya tak tahu harus makan apa

biarlah orang berpeci yg tahajud tiap malam itu yang menjawabnya
biarlah pastor2 yang berosario siang malam itu yang memikirkannya
biarlah para resi itu yang tergoyang lontarnya

saya hanya orang biasa
bagi saya satu tambah satu pasti dua

By: http://amienstein.tripod.com/id7.html

Ketika Agama di Tuhankan

Manusia punya percaya
percaya akan yang tak tersentuh oleh kasat mata

Manusia miliki rasa
akan yang punya segalanya

Manusia juga berjiwa
rindukan yang ber-Kuasa
walau tak selalu

Dan ketika manusia berpegang
teguh dalam percaya

Dan ketika manusia menghilangkan
hati nurani dalam tindakannya

Dan ketika manusia mencari
jiwa dalam kolam darah

Dan ketika manusia menganggap
agama adalah segalanya

Dan ketika manusia merasa
Tuhan adalah pengetahuannya
........................................................................

inilah dunia teman............
inilah hidup sahabat.............
hari ini adalah akibatnya wahai penghuni bumi

kapan kau merubahnya.......?
kapan kau mendamaikannya....?

By: http://amienstein.tripod.com/id7.html

Ku cari.......

Aku merenung......
bukan karena terkena tenung
tapi mengagumi Yang Maha Agung

Aku merenung......
bukan karena linglung
tapi menyelami rahasia relung

Aku merenung........
bukan karena memikirkan kekasih tersanjung
tapi melabuhkan jangkarku di tepi Pencipta Gunung
Jiwaku yang terkurung
oleh gemerlap rasa mendung

kini ku menyanyikan kidung
untuk damai yang terkandung
dalam malamku yang tak terhitung

By: http://irmnd.tripod.com/id14.html

Sebuah Nama

kutulis namaMu di lembutnya pasir pantai sore itu,
tapi ombak menghapusnya

kutulis lagi namaMu kala rembulan menawarkan sinarnya
tapi pasang melandanya

kuukir namaMu di batu karang ,
tuk kulihat lagi setahun kemudian.
Kini kudatang lagi,
tuk mencari guratan namaMu di batu karang itu,
dan hatiku sedih
karena namaMu sudah hilang
menjanjikan kesunyian

Dan kupergi ke sungai,
untuk bertanya pada alirannya
dimanakah harus kupahat namaMu

Di hatimu............................

Dan kini,
kupahat namaMu dalam hatiku
karena abadi hanya dalam hati
karena cinta bukan hanya dengan kata-kata

By: http://irmnd.tripod.com/id14.html

Pertanyaan Untuk Yang Merasa Beragama

Al-Quran, Injil,Weda, Tripitaka, Taurat, telah jadi alat manusia untuk menumpahkan darah sesamanya...

Kasih sayang Yesus, Cinta Muhammad, 10 perintah Tuhan yang dibawa Musa, ketenangan Sidharta Gautama telah dijadikan senjata menyingkirkan makhluk-makhluk lain....
Rahmatan lil-alamin, kedamaian, 8 jalan kebenaran, tri hita karana, mengapa manusia lupa maknanya...?

Wahai manusia....
Apakah engkau kira Allah akan menyelamatkanmu...?
Apakah engkau kira Bapa di Surga akan menyayangimu...?
Apakah Sang Hyang Widi Wasa akan melindungimu..?
Benarkah Nibbana akan membahagiakanmu..?
Akankah Tao memberi jalan terbaik untukmu...?

Sekali-kali tidak wahai manusia..
karena Tuhan adalah Tuhan apapun kau menyebut-Nya dan karena bahasa hanyalah salah satu debu ciptaan-Nya
Dia Maha Penyayang dan Pengasih, Dia Damai dan penuh Cinta

Dan......
sekali-kali Dia tidak akan melindungimu, menyelamatkanmu, menyayangimu, atau apapun yang selama ini kau harapkan,
jika darah masih terus tercecer,
jika pedang masih terus terhunus,
jika moncong bedil masih tegak,
jika agama masih kau Tuhankan,
jika damai, cinta, kebenaran, kasih sayang, dan ketenangan belum kau ciptakan dan kau usahakan.

By: http://amienstein.tripod.com/id7.html

Antara Kita (Nyanyian Hamba dan Pencipta)

Sayup terdengar lantunan surga-Mu
dengan gemericik air membasahi rindang,
menyusup pelan tuk kemudian membias makna terdalam.
Lambaian angin-Mu kadang membuatku tertegun sejenak,
tuk kemudian terlelap lagi dalam fana.

Kau begitu dekat kurasa, tatkala hati membara cinta,
bahkan nafas-Mu menjalari menjalari tulang belulangku
dan senyum-Mu membuat aliran darahku mendidih senyap.

Ragaku tertumpu dalam karsa-Mu,
walau karsa-Mu adalah kebebasan.

Kesampingkan nilai norma dunia
bila menatap-Mu dalam jernih yang terasa asing namun nyata.

Kuingin berenang menuju pantai-Mu dalam asinnya jiwa2 bertebaran,
menjejakkan kaki kecilku dalam kelembutan pasir-Mu

Datanglah wahai Kekasih dan seluruh jiwaku,
karena rinduku sudah meluluhkan resah risau,
karena datang-Mu dalam setiap hembusan nafasku adalah kebahagiaan.

Sebenarnya lelah ku kini menempuh jalan,
namun bila Kau merengkuh tubuh dan jiwaku,
citaku mulai menyemai dalam padang bunga segala warna,
cintaku tumbuh mekar laksana tulip di musim semi.

Biarkan jari jemari-Mu membelai setiap langkah.
Biarlah sayap-Mu menerbangkan segala hitam dan noda.

Teteskanlah damai dalam batu-batuku yang terjal membentang..........

By: Hamba 4JJ

Maaf, Aku Tak Pantas Merayakan Idul Fitri

Kau kira aku bangga karena sampai detik ini puasaku tidak lubang sama sekali

Kau kira aku gembira karena aku bisa merayakan Idul Fitri
sehingga aku seperti selembar kertas putih yang siap ditulis kembali

Kau kira aku tertawa karena pahalaku selama bulan puasa
dilipatgandakan seperti bulir2 padi

Kau kira setan akan terbelenggu selama bulan puasa yang penuh rahmat ini

Kau kira malaikat2 bertebaran membagi doa dan rejeki kepada hamba2 yang menanti

Kau kira bahwa puasa itu untuk Ilahi

Asshaumu lii, wa Anaa Ajza bihi..............................*
Bangga, gembira, suci kembali...........

Tidak, aku tidak pantas bangga
apalagi gembira terlebih2 lagi suci
Kesedihanku teramat sangat


Di bulan puasa...........
Theo van Gogh bersimbah darah di tepi jalan
oleh seseorang yang mengaku ikut ajaran Tuhan
hanya karena punya pendapat yang berseberangan

George Bush tertawa di atas singgasananya
dalam istana marmer putih penuh bunga-bunga
telah bisa menipu rakyat dengan kebohongan dan kebanggaan semu semata

Setan2 berpesta pora di saat minyak2 bumi dipompa
Hukum telah dengan bangganya
melarang cinta di antara manusia
dan itu terjadi di negara yang mengaku sebagai penegak demokrasi dunia

Kapitalisme begitu merajalela
merampok para pengemis
membantu para raja2 dan borjuis

Sudahlah...
aku tak tahu lagi
kalau semua kutulis dalam satu puisi
mungkin puisi ini mengalir sepanjang sungai Musi

jika benar Kau memberi pahala
berikanlah pada anak2 jalanan yang puasa sepanjang hidupnya
mereka lebih pantas menerimanya daripada hamba

Tuhan..........
jika Engkau menyediakan surga
rasanya aku tak pantas memasukinya
biarlah surga itu untuk manusia2 yang tanpa pamrih membantu manusia lainnya
apapun agama dan kepercayaannya
termasuk yang tak beragama dan tak percaya
karena Kau Tuhan semua dan segala

Tuhan........
jika Engkau menebarkan malaikat-Mu
tolonglah suruh mereka hapus airmata seluruh saudaraku
karena membeli tisupun mereka tak mampu
12
Tuhan......
tolong terima "puasa" mereka
walau aku tahu Kau tak membutuhkannya
Berilah secercah senyum di wajah dunia

Tuhan,
aku tak patut merayakan
karena tanganku masih tergenggam
di saat saudaraku masih kelaparan dan tak berpendidikan

By: http://amienstein.tripod.com/id7.html

Doa Tengah Malam

Sesaat tersentak jiwaku,
rembesan langit mulai menitik dari stalagtit semesta,
menghembuskan sedikit rasa tak terkatakan.

Kerambaku terlalu lemah untuk memerangkap ikan-ikan berkilauan,
desirannya saja yang terasa.

Aku bukan siapa-siapa,
jika uluran sayap-Mu merengkuh tubuh kurusku,
kuberharap bisa terbang bersama-Mu.

Sibaklah hitam mataku,
untuk cinta dan pengharapan,
untuk cita dan masa depan.

Sentuhlah jiwaku, untuk damai dan kasih.
Amin..........

By:
http://amienstein.tripod.com/id7.html

Tak Ingin Pergi

Rasa dan Karsa sudah hilang
tidak tahu lagi apa yg teralami

Aku.....
siapakah aku.....?
tidak ada aku di sini

keindahan-Mu menyelimuti dan merajai suasana
dan arus-Mu terlalu kuat untuk dilawan
berputar dalam pusaran
cahaya2 yang tak mempunyai warna
menyatu di dalam-Nya

ingin selamanya di sini
ingin selalu bersama dengan yang hakiki
ingin terlindungi yang tak pernah mati

biarlah selamanya di sini
mengambang di antara hidup dan mati
bersatu dng pancaran abadi

tetap di sini
tetap di suasana ini
tidak ingin pergi.......

By: http://amienstein.tripod.com/id7.html

Surat Terbuka Untuk Tuhan

Kami hanya sedikit mengenal-Mu
tapi ribuan dari kami meregang nyawa atas nama-Mu
tidakkah terketuk hati-Mu oh Tuhanku
untuk menyadarkan jiwa2 itu

Kami datang ke dunia ini
tanpa banyak bisa memilih sebenarnya
karena pilihan yang Kau tawarkan terbatas adanya
Kami berusaha mati2 an membuka misteri-Mu dan ciptaan-Mu
tapi permukaannya saja belum tersentuh
Ya Mutakabbir
Wahai Yang Maha Sombong
haruskah kami menanggung derita atas kesombongan-Mu
sedangkan Kau bisa menghapus derita itu
haruskah kami meraba dalam alam semesta-Mu
sedangkan kalau Engkau mau kami bisa menerbangi sisi2nya

Wahai yang Maha Besar
kenapa tidak Kau tunjukkan saja diriMu 8
kenapa tidak Kau buktikan kebesaran-Mu
karena ke-Maha-anmu masih samar dalam nyata
karena wujud-Mu hanyalah khayalan kami saja

Wahai Yang Maha Mendengar
Dengarlah rengekan bayi2 kecil di kolong jembatan
Dengarlah tangisan ibu2 kehilangan buah hatinya
Dengarlah rintihan anak2 kosong isi perutnya

Wahai Tuhan Yang Maha Melihat
Lihatlah lusuh dunia-Mu
Lihatlah naif para makhluk-Mu
Lihatlah keberingasan para khalifah-Mu

Tuhanku.......
ini dunia-Mu
ini alam-Mu
kami milik-Mu
kami kehendak-Mu
tapi sebagai sutradara
mainkanlah drama semesta yang lebih baik
lebih sedikit air mata yang mengalir
lebih banyak muka2 ceria

anak2 yang tertawa menyambut pagi
ibu2 yang tersenyum menyongsong purnama
damai........
sedamai yang terbayangkan oleh otak kami
sedamai yang mampu Kau ciptakan

By: http://amienstein.tripod.com/id7.html

Cinta (Dulu dan Kini)

Malam,
kuingat dalam lembayung rasa, kau bertanya,
"Apakah itu Cinta...?"

Menggeliat jiwaku menyadari sekian lama bahwa aku hidup tanpa cinta.
Pernah suatu saat cinta menghampiriku,
sewangi kasturi surga nafasnya mengalir menuju delta hatiku.
Tapi dengan kepongahan, aku menghentikan alurnya.

Cinta itu belum seindah yang kubayangkan.
Cinta itu sempurna dalam keterbatasan fikirku.

Sesempurna peri2 surga Tuhan nan cantik jelita,
yang mata binarnya dapat menembak pusat jantungmu
hingga kau mati dalam kenikmatan,
yang lambaiannya sesejuk angin Firdaus di musim semi yang hangat,
yang senyumnya semenggoda Hawa menghujani syaraf-2 cinta Adam,
yang lekuknya membentuk rangkaian desiran hasrat nafsu dan cinta sejati.

Cinta itu tak bercacat dalam batas bayangku.
Laksana pangeran gagah perkasa yang memenangkan setiap pergulatannya,
yang pesonanya membawa wanita2 negeri terlalui bertekuk lutut
mengiba tetesan kasihnya,
yang pedangnya mengkilatkan kekuasaan kerajaan kewibawaan.

Malam,
kenapa kau buyarkan lamunan cinta
yang telah menidurkanku selama musim dingin,

kenapa kau siram kolam asmaraku
yang telah penuh bunga dengan makna baru...?
....................................................................................
Jawab atas tanya itu ternyata terselip
dalam senyapnya sepertiga malam terakhir
dimana diam adalah satu2 nya pilihan.

By: Hamba 4JJ
www.dimojokerto.com/viewtopic.php?t=161 - 83k -

Bila Engkau Jatuh Cinta.......

Bila Engkau Jatuh Cinta
Biarkan pikirmu pergi ke langit yang tinggi
tapi kakimu harus tetap berpijak di bumi

Bila Engkau Jatuh Cinta
Wanginya kasturi mungkin akan mewarnai
tapi tajamnya duri juga siap menanti

Bila Engkau Jatuh Cinta
Gelombang Samudra adalah hatimu
Cerah mentari adalah senandungmu
Rimba tak bertepi adalah khayalmu

Bila Engkau Jatuh Cinta
Berjalanlah dengan nuranimu
dan bacalah peta akalmu

Bila Engkau Cinta
Nikmatilah setiap alirannya
tapi jangan engkau tenggelam karenanya

Karena tak ada cinta yang sejati di dunia ini
Karena cinta sejati hanya milik Ilahi

By: http://amienstein.tripod.com/id7.html

Teks lagu-lagu religius Dewa 19

DEWA - SWEETEST PLACE
Intro: D
D
This is the sweetest place
D
Baring my feeling
D
I'm welcoming an eye
Em
Into the darkest one

D
It tells me not to worry
D
For the time is yet to come
D
For someone to arrive
Em
And heal the trouble one

F G A
Wash away these tears of yesterday

D Em
I hear the sound of
D Em
A raising chorus
D Em
Sung by the angels
D Em
And the broken heroes
A G A G
I wont go back now I feel so right
A G
I’VE FOUND A PLACE
A G
WHERE DREAMS AND LIFE BECOME ONE

A G A G
And finally I don't have to run
A G
I’VE FOUND A PLACE
A G
WHERE DREAMS AND LIFE BECOME ONE
A G
Become one... become one

DEWA - SATU
[ print lirik | beritahu teman ]

Intro: G Cadd9

G Cadd9 G Cadd9
Aku ini... adalah diriMu
G Cadd9 G
Cinta ini... adalah
Cadd9 G Cadd9 G Cadd9
cintamu
G Cadd9 G Cadd9
Aku ini... adalah diriMu
G Cadd9 G Cadd9
Jiwa ini.. adalah jiwaMu

Bm7 Am7
Rindu ini... adalah rinduMu
Bm7 Am7 D
Darah ini... adalah darahMu

Reff: G D Em7 B/d Cadd9
Tak... ada yang lain... selain diriMu
G D
Yang selalu kupuja... wouwow...
G B/D Cadd9
Ku... sebut namaMu...
G D5 D#5
Di setiap hembusan nafasku
E5 D#5
Ku... sebut namaMu...
D5 C#5 C5
Ku... sebut namaMu...

Int: G Cadd9 (4x)

G Cadd9 G Cadd9
Dengan tangan-Mu......aku menyentuh
G Cadd9
Dengan kaki-Mu...
G Cadd9 G Cadd9 G Cadd9
aku berjalan
G Cadd9
Dengan mata-Mu... aku memandang
G Cadd9
Dengan telinga-Mu... aku mendengar
Bm7 Am7
Dengan lidah-Mu... aku bicara
Bm7 Am7 D
Dengan hati-Mu aku merasa

Kembali ke: Reff

Int: G Cadd9

Kembali ke: Reff

DEWA - Shine On
[ print lirik | beritahu teman ]

Am F C C/B
Hidup ini punya........
Am F C C/B Am
sejuta warna
Am F C C/B
Tak hanya hitam putih......
Am F C C/B
begitu adanya

(*) F C
Apa yang kamu
Dm
yakini sebagai
Am G
Sebuah kebenaran
F C
Mungkin bukanlah
Dm
Sebuah kebenaran
Am G
Buat yang lainnya

Reff I: C G Am
Shine on... Shine on
F C
Let's make harmony
G Am F
For a better future
C G Am
Shine on... Shine on
F C
Let's make harmony
G Am F
For a better future

Am F C C/B Am
Buat harmoni
Am F C C/B Am
Biar bumi ini
Am F C C/B Am
Jadi lebih indah
Am F C C/B
Untuk anak kita

Kembali ke: (*), Reff

Int: C G Am F (8x)

Reff II:D A Bm
Shine on... Shine on
G D
Let's make harmony
A Bm G
For a better future
D A Bm
Shine on... Shine on
G D
Let's make harmony
A Bm G
For a better future

Kembali ke: Reff II

Coda: D

DEWA - NONSENS
[ print lirik | beritahu teman ]

BILA … ADA ADALAH..TIDAK ADA
BILA … APA YANG...KAU TAHU SALAH
BILA … APA YANG...KAU DENGAR BOHONG

APAKAH LANGIT..
MEMANG ADA DIATAS KITA
APAKAH LANGIT..
MEMANG BIRU BIRU WARNANYA
APAKAH LANGIT..
MEMANG BENAR-BENAR ADANYA

REFF
TAK ADA KEBENARAN HAKIKI
YANG ADA CUMA HANYA
KAMU DISANA…
DAN AKULAH MILIKMU

KEYAKINAN…AKAN SEBUAH KEBENARAN
BUKANLAH KEBENARAN…
KEBENARAN YANG SEJATI
BILA TAK BENAR...DIUJI KEBENARANNYA

REFF…. REFF ….REFF

DEWA - Mistikus Cinta
[ print lirik | beritahu teman ]

G
Ketika pertama kali …
F#m B
JiwaMu ingin selalu dekat

Em Em/D
Dengan jiwaku yang belum bisa
C#m7-5 Cm
Menterjemahkan segala
G
Arti pertemuan ini …
F#m B
Arti cumbu rayu ini …
Em Em/D
Yang mungkin bisa memusnahkan
C#m7-5 Cm
Kenyataan hidup yang terjadi
G
Ketika jiwaMu … merasuk ke dalam
F#m B
Aliran darahku dan meracuniku …
Em Em/D
Ketika jiwaMu … memeluk hatiku
C#m7-5 Cm
Dan biarkan jiwaku … cumbui jiwaMu

G F#m B
Ketika Kamu aku, melebur menjadi satu
Em Em/D
Dan hanya waktu yang mungkin bisa
C#m7-5 Cm
Memahami apa yang terjadi
G F#m B
Apa yang sedang kurasa … apa yang sedang Kau rasa
Em Em/D
Adalah cinta yang tak bisa
C#m7-5 Cm
Dijelaskan dengan kata-kata

DEWA - Pangeran Cinta
[ print lirik | beritahu teman ]

Intro : F#m C#m E D (2x)

F#m C#m E
Detik-detik berganti dengan detik
D F#m
Menit pun silih berganti
C#m E
Hari-hari pun terus berganti
D F#m
Bulan-bulan juga terus berganti
C#m E
Jaman-jaman pun terus berubah
D
Hidup ini juga pasti mati


Reff :

F#m C#m E Bm
Semua ini pasti akan musnah
F#m C#m E Bm
Tetapi tidak cintaku padaMu
F#m C#m E Bm
Karena aku sang pangeran cinta

Int : F#m C#m E D

F#m C#m E
Malam malam diganti dengan pagi
D F#m
Pagi pun jadi siang
C#m E
Tahun-tahun pun berganti abad
D F#m
Yang muda pun pasti menjadi tua
C#m E
Musim-musim pun terus berganti
D
Hidup ini juga pasti mati
F#m C#m E
Tak akan ada yang abadi
D F#m
Tak akan ada yang kekal

Int : F#m

Kembali ke : Reff

Int : F#m G F#m G (6x)

Kembali ke : Reff (4X)

CHRISYE - Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada
[ print lirik | beritahu teman ]

(*)
Bm A G# G
Apakah kita semua
E
Benar-benar tulus
F G
Menyembah pada-Nya
Bm A G# G
Atau mungkin kita hanya
E
Takut pada neraka
F G
Dan inginkan surga

Reff: Bm A G# G
Jika surga dan neraka tak pernah ada
E F G
Masihkan kau bersujud kepada-Nya
Bm A G# G
Jika surga dan neraka tak pernah ada
E F G
Masihkah kau menyebut nama-Nya

(**) Bm A G# G
Bisakah kita semua
E F G
Benar-benar sujud sepenuh hati
Bm A G# G
Kar'na sungguh memang Dia
E
Memang pantas disembah
F G
Memang pantas dipuja

Kembali ke: Reff, (*), (**), Reff

Riuh dalam Diam

Dalam diam,
Aku bergemuruh,
Riuh, seriuh-riuhnya
Mari ,
Mari ,
Riuh, dan riuhlah bersamaku,
Mari,
Mari,
Bernyanyi, bernyanyi bersamaku,
Nyanyian jiwa yang merindu,
Merindu akan – Mu
Mari ,
Mari,
Berdzikirlah bersamaku

by: Insanam Arzust
Bogor, 16 April ‘02

Kamis, 10 April 2008

DZIKIRNYA ALAM SEMESTA (kisah seorang jama'ah haji)

Apakah alam juga berdzikir..?
Bagian ini adalah rangkaian dari cerita sebelumnya. Saat itu, setelah aku sampai di masjid, kebetulan aku berpisah dengan pak Hadi. Hal itu disebabkan karena saat itu jama'ah sudah berjubel banyak sekali. Kamipun mencari tempat sendiri sendiri, sehingga kami terpisah.
Para jama'ah yang berjubel itu, berebut memenuhi shaf-shaf depan. Sehingga aku mendapatkan shaf di belakang. Hampir di shaf yang paling akhir.
Ketika aku melakukan shalat sunah, tiba-tiba di sebelah kananku datang seorang jama'ah pakai baju gamis putih-putih, berjenggot panjang menjuntai ke bawah sampai ke dada. Matanya bening, mulutnya selalu senyum.
Begitu aku selesai shalat, ia mengambil minyak wangi dari dalam bajunya, dan minyak itu dioleskan ke tanganku, dan juga ke bajuku. Ia memberi isyarat agar aku mengoleskan dan meratakan minyak darinya itu ke seluruh tubuhku. Dan kemudian ia menyelinap di antara ribuan jamaah lainnya. Lalu pergi entah kemana. Ah, seorang yang aneh! pikirku.
Harumnya minyak wangi itu begitu aneh bagiku. Bau yang lembut, tetapi terus merasuk ke nafasku yang mengakibatkan rongga dadaku menjadi nyaman dan lapang. Satu hal lagi, bahwa wajah orang itu begitu akrab dalam benakku. Aku tidak merasa asing dengan wajah itu. Tetapi aku lupa di mana aku pernah bertemu dengan wajah itu...
Shalat dhuhur rupanya masih lama, maka aku pun kembali berdzikir sambil menunggu waktu shalat tiba. Ketika aku tenggelam dalam dzikirku, tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara lamat-lamat dari kejauhan, yang bertambah lama terasa bertambah dekat. Bahkan begitu jelasnya suara itu di telingaku.
Suara itu ritmenya begitu luar biasa indahnya. Datang bergelombang dengan lembut tetapi jelas. Asal suara itu datang dari atas. Setelah itu datang dari berbagai penjuru. Dari samping kiriku, dari samping kananku, bahkan dari sekelilingku. Aku terbengong sendiri.
Asalnya aku mengira ada jama'ah khusus di masjid itu yang berdzikir secara serempak bersama-sama. Tetapi anggapanku salah. Karena semua orang, semua jama'ah melakukan aktivitas sendiri-sendiri...
Suara itu semakin lama semakin menyejukkan hati. Dada menjadi lapang, hati menjadi tentram dan tenang. Bahkan pikiran menjadi jernih.
Aku berusaha mengikuti irama indah dan agung itu. Tetapi setiap ku ikuti, suara itu tiba-tiba berhenti. Sepertinya ia mengetahui kalau ada orang yang mengikutinya. Ketika aku terdiam. Suara itu kembali muncul dan terdengar di telingaku. Begitu jelasnya dan begitu agungnya. Begitu aku akan mengikutinya ia mendadak berhenti lagi. Dan yang terdengar adalah suara berisiknya para jama'ah yang melakukan aktivitasnya masing-masing. Dan aku pun semakin heran dibuatnya.
Tetap ada satu pertanyaan yang mengusik dalam hatiku. Suara siapakah itu? Dari mana datangnya?
Ketika aku berusaha mencari jawabnya, tiba-tiba terdengar suara iqamah dari bilal sebagai pertanda waktu shalat akan dimulai. Dan aku pun melakukan shalat dhuhur bersama para jama'ah lainnya.
Sesampai di maktab, aku terus berusaha mencari jawabnya. Suara apakah itu, bergemuruh, datang dari jauh, tambah lama tambah dekat dan membentuk suatu ritme yang mempesona. Indah, agung, mesra, dan membentuk harmoni yang luar biasa...
Begitu penasarannya aku. Maka pada malam itu juga kutulis kejadian itu di dalam buku harianku. Buku yang selalu kubawa kemana saja aku pergi.
Hari ke dua, dari terjadinya peristiwa itu, aku kembali ke masjid pada jam yang sama. Dan aku menempati shaf agak depan dibanding shaf di hari sebelumnya. Seperti biasanya, sebelum waktu shalat dhuhur tiba, setelah aku lakukan shalat sunah, aku melakukan aktivitas dzikir untuk lebih menghayati dan lebih mendekatkan diri kepada Ilahi Rabbi.
Saat-saat aku melakukan dzikir itu, tiba-tiba aku tersentak! Dan bulu kudukku merinding.... Ah, ternyata suara itu terdengar kembali di telingaku. Asalnya lamat-lamat. Tetapi tambah lama bertambah jelas. Dan semakin dekat. Begitu dekatnya suara itu. Sampai aku tidak tahu dari mana datangnya. Telingaku kututup dengan tanganku, suara itu semakin jelas. Telingaku kutempelkan di lantai, di sajadahku, suara itu pun sangat jelas. Aku mendongak ke atas, suara itu pun terdengar begitu jelas bahkan seolah memenuhi atap masjid Nabawi.
Aku berusaha menenangkan diri. Setelah aku tenang, aku mencoba mengikuti suara itu dengan hatiku. Ah! Ternyata suara itu berhenti dan hilang lagi.... Aku pun meratap..." Ya Allah, apa yang terjadi dengan diriku...?" Suara apakah itu? Siapakah yang bersuara itu...
Akhirnya aku pun pulang kembali ke hotel, tanpa mendapatkan jawaban yang pasti, tentang suara misterius tadi. Berikutnya, hari itu merupakan hari yang ke tiga, sejak terjadinya peristiwa itu. Aku kembali ke masjid untuk berjama'ah shalat dhuhur. Saat itu aku mendapatkan shaf di bagian tengah. Tempatnya sangat berbeda dengan dua hari sebelumnya.
Setelah shalat sunah, seperti biasanya aku melakukan aktivitas dzikir. Dalam hati aku bertanya dan juga berharap, apakah akan muncul lagi suara itu? ternyata lama aku tunggu, suara itu tidak muncul lagi. Maka aku pun melupakan kejadian itu.
Selanjutnya aku melakukan shalat sunah lagi. Begitu selesai mengucap salam yang ke dua sebagai penutup shalatku, tiba-tiba hatiku berdegup kencang. Bulu kudukku merinding lagi... Akh, suara itu terdengar lagi. Kini bertambah jelas, bertambah dekat, dan semakin indah iramanya... Aku pun terbuai dibuatnya.
Dengan perasaan agak takut, aku mencoba mengikuti kalimat itu. Hatiku mulai mengikutinya, Setelah itu bibirku mencoba mengikutinya, Ah! sungguh agung, sungguh menyejukkan... dan sungguh mempesona.
Dan di hari yang ke tiga itu, aku ternyata bisa mengikuti kalimat indah itu...subhaanallaah... Bibirku mulai bergerak mengikuti suara itu. Suara gemuruh dari berjuta-juta suara, yang membentuk harmoni luar biasa.
Suara itu, kalimat agung itu berbunyi :
"..laa ilaaha illallaah,... laa ilaaha illallaah,... laa ilaaha illallaah..."
Aku pun tenggelam dalam alunan dzikir yang luar biasa indahnya itu. Entah sampai berapa puluh kali atau bahkan berapa ratus kali aku mengikuti dzikir indah itu aku tidak tahu.... Sampai akhirnya aku dikejutkan oleh suara iqamah bilal.
Aku mulai menyusun shaf untuk shalat berjama'ah, bersama-sama para jama'ah lainnya untuk melakukan shalat dhuhur...
Sesaat sebelum aku shalat dhuhur, tiba-tiba pikiranku melayang kepada kehadiran seorang jama'ah yang pernah shalat di sebelahku yang
memberi minyak wangi di sekujur tubuhku dua hari sebelumnya itu. Pandangan matanya, senyumnya, masih begitu kuat tertanam dalam hatiku.
Apakah peristiwa yang barusan aku alami selama tiga hari berturut-turut itu ada hubungannya dengan orang tersebut?
Atau juga masih berhubungan dengan pengalamanku ketika pergi ke masjid, dimana saat itu setiap langkah kakiku aku gunakan untuk berdzikir? ..wallahu a’lam!
Sungguh aku masih bingung...
Aku pun berusaha untuk melupakan peristiwa itu, karena imam shalat sudah terdengar mengucapkan takbiratul ihram... Allaahu akbar! Kami semua mengikutinya untuk melakukan shalat berjama'ah.
Setelah usai shalat dhuhur, aku baru menyadari bahwa hari itu adalah hari terakhirku di kota Madinah. Dan saat itu merupakan shalat dhuhur terakhir kami di masjid Nabawi, sebelum menuju Mekah Al-Mukaromah.
Sesampai di maktab, kembali kubuka buku catatanku. Ku tulis ulang lanjutan pengalaman aneh, indah, dan mempesona yang terjadi selama tiga kali di masjid Rasulullah saw itu.
Aku tetap masih merasa heran, dan merasa aneh! Siapakah yang berdzikir itu? Ribuan malaikat? Jutaan partikel yang ada di udara? Atau milyaran bio-elektron yang ada di seluruh penjuru dunia ini? Ataukah suara dzikirnya orang-orang shalih terdahulu yang terekam oleh alam, kemudian pada saat itu terdengar olehku, sampai sebanyak tiga kali?
Aku tidak berani mengambil kesimpulan apapun....
Yang jelas, yang terdengar oleh telinga lahirku dan oleh telinga bathinku saat itu adalah kalimat indah: " ...laa ilaaha illallaah... " berulang kali. Bergemuruh, tetapi tidak memekakkan telinga. Bergemuruh, tetapi mendatangkan rasa nyaman di dada. Rasanya baru kali itu aku mendengar dan menyaksikan suatu harmonisasi dari jutaan warna suara yang berbeda, yang menyatu membentuk konfigurasi yang luar biasa indahnya.....
Dan akupun teringat sabda rasulullah saw :
“Seutama-utama dzikir ialah : Laa ilaaha illallaah”
(HR. Attirmidzi, Annasa'i, Ibn Majah, Ibn Hibban)
Rupanya inilah puncak dzikir. Pelajaran terindah bagi seluruh makhluk ciptaan Allah. Semua bertasbih! Seluruh alam berdzikir, untuk mentauhidkan Allah saja...
QS. Al-Hasyr (59) : 24
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana...
QS. Al Israa' (17) : 44
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

by: bening1
http://bening1.wordpress.com/2008/02/23/dzikirnya-alam-semesta/

The meaning of love

English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M'bi fe
Bengali - Ami tomake bhalobashi (pronounced: Amee toe-ma-kee bhalo-bashee) (THX GVamp!)
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T'estimo
Cherokee - Tsi ge yu i (Thanks Nancy!)
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Elvish - Amin mela lle (from The Lord of The Rings, by J.R.R. Tolkien)
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki'
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipino - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t'aime, Je t'adore
Frisian - Ik hld fan dy
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - Ich liebe dich
Greek - S'agapo
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha Au Ia`oe
Hebrew - Ani ohevet otekh (to female) (Thanks Morris)
Hebrew - Ani ohev otkha (to male) (Thanks again)
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu' umi unangwa'ta
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i' ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Aishiteru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Luxembourgeois - Ech hun dech ger
Macedonian - Te Sakam (Thanks Eden!)
Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Maltese - Inhobbok (Thanks Claire!)
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh'ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te iubesc
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gra..dh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sign Language - , .., , / (represents position of fingers when signing'I Love You')
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Surinam - Mi lobi joe
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - 'Rwy'n dy garu di
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe

God is actually an artist

Most human use lies to cover up the truth

but artists use lies to tell the truth


I tell you a secret

God is actually an artist

The finest one

And he is actually trying to tell you the truth by displaying all of these lies

But…

rather than lies

it is actually more like a test

to see…

if you are ready…

if you are qualified enough

to accept the real truth

if you are ready

to know of who you really are

to know your real purpose of life

and

if you are ready

to accept

the ultimate

truth

The question is,

would you smart and wise enough to aware of the lies and understand the truth

Or would you simply fall believing the lies served perfectly in front of your eyes

It is the question that could not and should not be answered fully by your thought alone

For analytical thought is simply more like a map to find the door

It rather should be understood and experienced thoroughly by your heart

For pure heart is actually the key to open the door

It is the only tool to see the truth beyond the door

That would enable you

To reach the ultimate level of

Human “evolution”

…………..

“Artists use lies to tell the truth while politicians use lies to cover up the truth …” –

V FOR VENDETTA