Kamis, 24 April 2008

Doa Tengah Malam

Sesaat tersentak jiwaku,
rembesan langit mulai menitik dari stalagtit semesta,
menghembuskan sedikit rasa tak terkatakan.

Kerambaku terlalu lemah untuk memerangkap ikan-ikan berkilauan,
desirannya saja yang terasa.

Aku bukan siapa-siapa,
jika uluran sayap-Mu merengkuh tubuh kurusku,
kuberharap bisa terbang bersama-Mu.

Sibaklah hitam mataku,
untuk cinta dan pengharapan,
untuk cita dan masa depan.

Sentuhlah jiwaku, untuk damai dan kasih.
Amin..........

By:
http://amienstein.tripod.com/id7.html

Tidak ada komentar: