Sesaat tersentak jiwaku,
rembesan langit mulai menitik dari stalagtit semesta,
menghembuskan sedikit rasa tak terkatakan.
Kerambaku terlalu lemah untuk memerangkap ikan-ikan berkilauan,
desirannya saja yang terasa.
Aku bukan siapa-siapa,
jika uluran sayap-Mu merengkuh tubuh kurusku,
kuberharap bisa terbang bersama-Mu.
Sibaklah hitam mataku,
untuk cinta dan pengharapan,
untuk cita dan masa depan.
Sentuhlah jiwaku, untuk damai dan kasih.
Amin..........
By:
http://amienstein.tripod.com/id7.html
Kamis, 24 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar